Heboh, Proyek Presevasi Baso Batas Riau Baru Dikerjakan
Yasru Rahim PPK 1.2 saat diwawancarai oleh wartawan media internews, dikantornya Kamis 26 Maret. |
Sungguh aneh, ribut-ribut proyek Preservasi Ruas Baso Batas Riau di media massa barulah PPK dan kontraktor mulai melaksanakan pekerjaan. Ibarat kata, dihebohkan dulu baru bekerja.
Internewss.com
Padang(SUMBAR) - Semangat baru untuk meningkatkan kinerja pada struktur di PJN 1 dibawah Balai PJN Wilayah III Sumbar-Bengkulu perlu dipertanyakan dan diperhatikan oleh Aidil Fikri selaku kepala balainya. Seperti yang terjadi pada PPK 1.2 Satker PJN 1 Sumbar yang bertugas untuk menjaga dan memelihara jalan lintas nasional antara Sumbar hingga batas Provinsi Riau yang disebut dengan proyek preservasi.
Ironisnya, meski sudah satu bulan lebih kontrak kerja ditanda tangani, namun belum ada tanda-tanda dimulainya pekerjaan.
Bayangkan sejak 10 Februari hingga 18 Maret ini kontraktor PT. Multicon Jagad Perkasa, belum kunjung melaksanakan pekerjaan preservasi pada ruas jalan Baso - Batas Riau. Sementara pada ruas jalan tersebut dalam kondisi rusak dan banyak lobang yang setiap saat mengancam keselamatan pengendara.
Dari penelusuran yang dilakukan media ini dilokasi proyek ber-nomor kontrak 04/PKK/SK-PJN1 Bb.03.23.1.2/II/2020, pada Rabu 18 Maret lalu, belum ada terlihat kegiatan pekerjaan dilakukan kontraktor PT. Multicon Jagad Perkasa. Seperti penelusuran yang dimulai dari ujung pasar Baso tepat terpasangnya plang proyek hingga ke kilometer 17 di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Hanya dikilometer 17 yang terlihat ada patching, sementara masih banyak lobang lainnya di sepanjang pekerjaan Baso - Batas Riau. |
Kalaupun ada itu hanya beberapa titik pekerjaan patching yang telah selesai diantara kilometer 17 dan 16."Itu sudah Empat hari yang lalu dikerjakan dan sekarang sudah Empat hari pula tidak ada pekerjaan. Alat berat dan mobil tengki ini sudah Empat hari ini tidak beroperasi,"kata uni warga setempat yang tanahnya digunakan tempat parkir alat beratnya di kecamatan Pangkalan Koto Baru, (lengkapnya baca berita sebelumnya).
Namun sayangnya, Yasrul Rahim, PPK 1.2 Satker PJN 1, BPJN 3 Wilayah Sumbar, yang di konfirmasi media ini Kamis 19 Maret lalu dikantornya, tidak bisa dihubungi hingga berita tersebut diturunkan. Baru seminggu setelah berita diturunkan, Kamis 26 Maret 2020, Yasrul Rahim bisa dikonfirmasi dikantornya. "Belum dikerjakannya oleh kontraktor ruas jalan Baso - Batas Riau tersebut, lantaran kontraktor beranggapan pekerjaan yang bersifat pemeliharaan rutin itu tidak membutuhkan waktu lama dalam menyelesaikannya,"kata Yasrul Rahim dengan santai.
Menurut Yasrul Rahim kawat beronjong penahan tebing sudah rusak, saat ini telah dilakukan perbaikan, dengan membersihkan materialnya. |
Pekerjaan pada ruas jalan Baso - Batas Riau, tidak banyak hanya ruasnya yang panjang. Adapun pekerjaan yang dilakukan seperti pekerjaan penanganan titik longsor, patching, dan pengaspalan."Kalau bahu jalan tidak kita kerjakan, karena tidak masuk ke dalam kontrak kerja,"ungkapnya.
Saat ini titik longsor yang diberitakan tersebut sudah dikerjakan, materialnya sudah dibersihkan menggunakan alat berat."Pada titik itu kita hanya mengembalikan pada kondisi semula, dimana kerusakan kawat beronjong hanya 5 meter dari panjang keselurahan 30 meter. Sekarang dilokasi itu kita lihat kontraktor sudah mulai bekerja membersikan material longsoran,"timpal Yaser bagian tata usaha di PPK 1.2.
Untuk pekerjaan patching alatnya sudah didatangkan,"kata Yasrul menambahkan. DM
Tidak ada komentar