Proyek Penangan Blackspot Dikritik Masyarakat, Nasir PPK 1.1 : Permukaan Rigid Beton Yang Retak Telah Diperbaiki
Padang, (SUMBAR) internewss - Rigid Beton bahu jalan yang dikerjakan CV Bangun Sarana Persada pada Paket Penanganan Blackspot Lubuk Alung - Padang Panjang - Padang Luar dan Padang Panjang - Batas Kota Solok (e-katalog) baru selesai dikerjakan sudah "rusak" ?. Rigid beton dengan tebal 15 centimeter yang membujur pada bahu jalan nasional tersebut permukaan nya sudah dipenuhi retak - retak. Kondisi permukaan rigid beton yang terlihat retak - retak tersebut terpantau diwilayah kerja PPK 1.1 oleh tim internewss pada lokasi pekerjaan yang berada di Duku hingga Lubuk Alung, Kamis 8 Juni 2023.
Ketika tim internewss melakukan pengambilan data dilapangan, pada Kamis (8/6), masyarakat yang penasaran datang menghampiri. Setelah masyarakat mendapat penjelasan bahwa yang mengambil vidio dan foto adalah wartawan, masyarakat pun menuturkan rasa heran berbaur kritikan atas pekerjaan rigid beton bahu jalan nasional tersebut.
"Saya juga heran kok permukaan beton sudah terlihat banyak retak begitu, padahal beton nya sangat tebal. Sementara kontraktor masih terlihat bekerja, tapi betonnya yang sudah selesai telah rusak seperti ini" kata Irfan masyarakat Kasai Duku.
Keheranan masyarakat nampaknya cukup beralasan, mengingat biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pekerjaan rigid beton bahu jalan nasional tersebut bernilai Rp. 4 miliar lebih. Namun hasil nya terlihat mengecewakan, dimana rigid beton pada bahu jalan yang telah selesai tapi sudah "rusak".
Menanggapi kritikan masyarakat tersebut, Nasir PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Satker PJN Wilayah 1 Sumbar, Balai PJN Sumbar, kepada internewss mengklaim, bahwa pekerjaan rigid beton yang dilaksanakan kontraktor CV Bangun Sarana Persada sudah sesuai mutu k-175 dengan ketebalan 15 CM, dan kedalaman galian sudah sesuai standar spesifikasi teknis yang dianjurkan.
Sekarang permukaan Rigid beton yang retak telah dilakukan perbaikan. Penyebab timbul nya retak kata Nasir, disebabkan oleh faktor non teknis dilapangan dimana umur beton belum diperbolehkan untuk dilalui dan dilindasi mobil terutama mobil bermuatan berat.
"Inilah faktor yang terjadi dilapangan, masyarakat tidak sabar menunggu umur beton nya sehingga rambu - rambu yang kita pasang dilokasi pekerjaan dibuka masyarakat. Begitu juga polis line yang kita pasang juga dibuka, sehingga mobil melindasi beton kita yang belum cukup umur nya, faktor itulah yang mengakibat rigid beton bahu jalan retak - retak" jelas Nasir menceritakan.
Namun dikatakan Nasir, pihak nya telah berupaya mengatasi permukaan rigid beton yang retak tersebut dengan melapisi nya menggunakan semen Sika yang bermutu tinggi. Tapi tidak dipungkiri langkah tersebut membuat permukaan beton kurang enak dipandang mata, karena banyak terdapat bekas tempelan semen Sika.
"Kalau retaknya masih kecil, kita upayakan dengan menuputi permukaan retak tersebut pakai semen Sika. Tapi jika retaknya dalam dan lebar pasti kita perintahkan untuk dibongkar kembali"ucap Nasir.
Sementara itu, melalui informasi PPK yang akan menyambungkan komunikasi dengan koordinator lapangan (korlap) nya, namun sampai berita ditulis, korlap belum menghubungi internewss dilapangan.
Bagaimana kelangsungan rigid beton yang di buat dengan biaya miliaran rupiah tersebut, akankah bertahan lama ? Kita tunggu laporan nya !. (DR/int)
Tidak ada komentar