Proyek Dinas BMCKTR Sumbar "Bermasalah", Hitungan Bulan Beton Bahu Jalan Tebal 15 Centimeter "Rusak"
Beton tebal 15 centimeter pada bahu jalan retak, informasi masyarakat pengecoran beton bahu jalan 5 bulan lalu selesai dikerjakan (foto Rabu 29 Maret 2023) |
Padang Pariaman, (SUMBAR) internewss - Proyek milik Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat, yang berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman diduga "bermasalah". Masyarakat menyorot mutu dan kualitas pekerjaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi di KSPN Mandeh (PHJD Tahap III) dengan nilai kontrak Rp. 21.251.877.013,96, diragukan sesuai mutu yang telah dianjurkan. Pasalnya, dalam hitungan bulan pekerjaan selesai dilaksanakan kontraktor, beton bahu jalan dengan tebal 15 cm telah "rusak". Ada dugaan retak - retak yang terjadi pada beton bahu jalan disinyalir akibat kesalahan teknis pekerjaan, benarkah ?.
Dari informasi masyarakat, tim internewss turun kelokasi ruas jalan dari Simpang BIM - Ketaping - Syech Burhanuddin Kabupaten Padang Pariaman, pada Rabu 29 Maret 2023. Pantauan dilapangan pada ruas jalan Simpang BIM menuju Ketaping, dibeberapa titik retak - retak yang disampaikan masyarakat pada beton bahu jalan sudah mulai nampak. Lebar retak yang terjadi pada beton bahu jalan dengan tebal 15 cm tersebut bervariasi dari 3 mm hingga 1 cm lebih. Kondisi beton seperti ini juga terjadi disepanjang ruas jalan Syech Burhanuddin, dan Tiram.
Masyarakat setempat yang ditemui internewss mengatakan, baru lima bulan ini pekerjaan pengecoran pada bahu jalan selesai dilaksanakan kontraktor, tapi sekarang beton bahu jalan itu sudah banyak yang retak.
"Setahu saya, baru lima bulan ini pengecoran pada bahu jalan selesai dikerjakan. Tapi saya heran kenapa sekarang betonnya sudah banyak retak"kata Sawir.
Potret beton bahu jalan yang retak - retak dikerjakan tahun 2022 |
Menurut masyarakat, beton bahu jalan sangat bermanfaat sekali untuk lalulintas kendaraan yang mulai padat melintasi jalan ini. Dengan di beton nya bahu jalan membuat badan jalan menjadi lebar dan memudahkan kendaraan berpapasan. Namun masyarakat menyangsikan mutu pekerjaan proyek dengan nilai kontrak puluhan miliar tersebut akan bertahan lama, melihat kondisi nya saat ini sudah banyak yang retak.
"Saya berharap beton bahu jalan bertahan lama, tapi hanya beberapa bulan saja beton sudah retak disana - sini. Sedang manfaatnya begitu besar bagi masyarakat terutama pengendara mobil yang melintas dijalan ini"kata Jonedi.
Ketika dikonfirmasi kepada Yufrizal, ST. MT, PPTK (Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan) kegiatan penyelenggaraan jalan provinsi, paket 3 rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi, di KSPN Mandeh (PHJD Tahap III), mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan kontraktor melakukan perbaikan. Karena kegiatan itu masih dalam tanggung jawab kontraktor hingga berakhir nya masa pemeliharaan dalam waktu 6 bulan.
"Saya sudah minta kontraktor memperbaiki beton yang retak itu. Kemungkinan bagian yang retak akan ditimpali aspal cair"katanya, via kontak watshap Kamis (30/3/2023).
Ia mengklaim bahwa pihak kontraktor sudah melaksanakan kegiatan dilapangan dimasa pemeliharaan ini, sementara dilapangan tidak terlihat ada satupun pekerja melakukan kegiatan disepanjang ruas jalan tersebut."Kontraktor sudah bekerja, tapi baru sebatas pembersihan pada saluran"kilahnya.
Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf, yang dikonfirmasi melalui watshap nya, mengatakan, sudah menyuruh PPK untuk menindaklanjuti kepada penyedia.
"Kita sudah perintahkan PPK nya untuk menindaklanjuti perbaikan kepada penyedia. Karena itu menjadi tanggung jawab pihak rekanan untuk memperbaiki"kata Era Sukma.
Menjawab keraguan masyarakat soal mutu beton yang disinyalir tidak sesuai teknis dijawab nya tidak juga, kadang - kadang hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi tanah dan juga metode dalam pelaksanaan atau cuaca saat pelaksanaan.
Sementara itu, masyarakat berharap Dinas BMCKTR Sumbar selaku pemilik proyek dan pengguna anggaran, segera melakukan perbaikan sebelum kerusakan yang terjadi pada beton bahu jalan melebar.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, yang beralamat di jalan Taman Siswa Nomor 1 Padang. Telah melaksanakan kegiatan penyelenggaraan jalan provinsi, paket 3 rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi, di KSPN Mandeh (PHJD Tahap III) dengan nomor kontrak 620/09/KTR-PHJD-BM/2022.
Proyek ini ber tanggal kontrak 19 April 2022, dengan nilai kontrak Rp. 21.251.877.013,96, melalui dana APBD tahun 2022. Pekerjaan nya sendiri dilaksanakan oleh PT. Alco Sejahtera Abadi dalam waktu pelaksanaan 240 hari kalender, dan diawasi oleh PT. Laras Sembada KSO CV. Multi Studio Engineering selaku konsultan pengawas.
Seperti apa perkembangan informasi nya ?, Kita tunggu laporan tim internewss selanjutnya. (DM/int)
Tidak ada komentar