Resmikan Pabrik Lead Rubber Bearing, Kementerian PUPR Dorong Pemanfaatan Produk Dalam Negeri
Karawang,(Internewss) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Wakil Bupati Karawang Aep Syaepulloh meresmikan Pabrik Lead Rubber Bearing (LRB), Bearing, Expansion Joint, dan Fasilitas Uji Seismic Isolator - msLAB di PT Magdatama Multi Industri, Karawang International Industrial City (KIIC), Senin (30/1).
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, keberadaan pabrik ini sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo untuk untuk mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri.
“Di tengah kondisi Indonesia yang rawan gempa bumi, keberadaan pabrik bearing ini relatif penting untuk infrastruktur strategis di Indonesia. Terlebih industri karet di Indonesia sekitar Rp69 T, jumlahnya cukup tinggi,” kata Menko Airlangga.
Pabrik LRB, Bearing, Expansion Joint, dan Fasilitas Uji Seismic Isolator - msLAB milik PT Magdatama Multi Industri ini mempekerjakan 200 sdm dan memiliki kapasitas produksi sebanyak 14.000 unit per tahun.
“Produksinya dapat memenuhi kebutuhan Kementerian PUPR, dan semuanya lokal baik baja maupun karetnya. Sehingga ke depan perlu dipertimbangkan untuk bangunan, karena di negara lain juga LRB digunakan untuk bangunan,” jelas Menko Airlangga.
Menanggapi hal tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa nantinya akan mulai menerapkan penggunaan LRB pada bangunan. “LRB tujuannya untuk meredam daya gempa, dan dengan ide dari Bapak Menko tadi nanti akan kami kembangkan untuk gedung-gedung di kawasan yang rentan gempa di Indonesia,” jelas Menteri Basuki.
Kementerian PUPR juga terus berupaya mendorong pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur, dengan menggunakan produk-produk yang telah memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi dari Kementerian Perindustrian.
“Kementerian PUPR mendorong supaya produksi lokal lebih masif. Terlebih di Indonesia sudah sekitar 2700 km jalan tol, yang sudah kita bangun baru sekitar 1900 km, jadi jangan sampai untuk LRB kita harus impor terus. Dan saya kira LRB ini memiliki TKDN yang tinggi yaitu 78,75%,” jelas Menteri Basuki.
Selain LRB, PT Magdatama Multi Industri juga memproduksi Expansion Joint yaitu Strip Seal Joint yang memiliki nilai TKDN sebesar 45.45% dan Seismic Modular Joint sebesar 55.95%. Expansion Joint tersebut telah diaplikasikan pada beberapa proyek Jalan Tol dan Jembatan di Indonesia, seperti Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, 6 Ruas Tol DKI – Ruas Kelapa Gading, MRT Lebak Bulus, LRT Palembang, Jembatan Holtekamp, dan lain-lain. Saat ini, penggunaan LRB juga telah disiapkan untuk pembangunan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen.
Berdasarkan Spesifikasi Khusus SKh-1.7.47 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, LRB harus diuji secara kondisi dinamik gempa untuk membuktikan performa karakteristiknya sebelum dapat diproduksi dalam jumlah banyak. Sehingga, pada pabrik PT Magdatama Multi Industri juga tersedia fasilitas pengujian dinamik gempa dengan kecepatan tinggi untuk Seismic Isolator pertama di Indonesia, yaitu MsLAB yang juga terbesar di Asia Tenggara.
Terakhir, Direktur Utama PT Magdatama Multi Industri Magdalena Santy berterimakasih atas dukungan Pemerintah, terutama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian dan Kementerian PUPR dalam mendorong peningkatan produksi dalam negeri. “Terima kasih juga untuk Direktorat Jenderal Bina Marga karena telah mendampingi kami dalam melaksanakan pengujian produk-produk kami. Semoga kami dapat terus memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam negeri,” tandas Magdalena.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Sekretaris BPJT Triono Junoasmono. (YM/rel)
Tidak ada komentar