"Pekerjaan Kontraktor Satker SKPD Disorot", Erizal : Tebalnya Sesuai Lapisan Aspal yang Dibongkar
Hanya kedalam 2 cm, pekerjaan patching PT. Pandora Energi Persada disorot masyarakat |
Padang, (SUMBAR) internewss - Proyek PPK TP 01 Satuan Kerja (Satker) Dinas Prasarana Jalan (SKPD) Propinsi Sumatera Barat, Paket Rehabilitasi Minor dan Pemeliharaan Jalan Kota Padang dan Kota Bukittinggi, yang dilaksanakan oleh PT. Pandora Energi Persada mendapat sorotan. Sebab ada indikasi aktifitas yang dilaksanakan oleh kontraktor diruas jalan Adinegoro Kota Padang seolah disembunyikan informasi nya dari publik. Buktinya, hingga Senin 5 Desember 2022 dilokasi kegiatan tidak ada plang proyek dipasang, padahal plang proyek itu penting sebagai sarana informasi penggunaan anggaran negara kepada masyarakat.
Menanggapi hal ini, Erizal Kasatker Dinas Prasarana Jalan Propinsi Sumatera Barat, mengatakan, plang proyek telah dipasang dititik nol ruas jalan Adinegoro. Namun keterlambatan pemasangan plang proyek oleh kontraktor dilapangan dibantah nya kalau itu dikatakan untuk menutupi informasi proyek dari masyarakat.
Namun demikian, ia mengakui bahwa pekerjaan dilapangan saat ini tidak lagi dilaksanakan oleh CV. Qausar Surya Gemilang melainkan oleh rekan PT. Pandora Energi Persada yang dipilih melalui sistem e katalog. "Saat ini yang bekerja itu PT. Pandora, sebab kontrak CV. Qausar telah kita putus, kata Erizal yang didampingi Reza PPK TP 01 dan Budi Kaur PPK TP 01, dikantornya Rabu (7/12).
"Ini enaknya sistem e katalog, tidak memakan waktu lama dalam proses menentukan rekanan nya. Dan sistem e katalog ini dilaksanakan oleh Balai PJN Sumbar, jadi tidak melalui proses di balai lelang," sebut Erizal.
Anggaran untuk pekerjaan yang dilaksanakan PT. Pandora Energi Persada merupakan dana sisa pekerjaan CV. Qausar Surya Gemilang. "Kita pun tidak akan sanggup jika diminta mengelola dana lebih besar dipenghunjung tahun ini. Sebab ada tawaran dari balai menggunakan dana sisa lelang proyek tapi kita tolak,"ungkap Erizal.
Menyoal pekerjaan patching, saat ditanya berapa standar kedalaman aspal yang rusak tersebut dibongkar, dijawab Erizal tidak ada standarnya, kedalaman yang dibongkar sesuai dengan lapisan aspal yang rusak. "Kalau aspal nya rusak satu lapis kita bongkar satu lapis, jika dua lapis yang dibongkar juga dua lapis jadi tidak ditentukan berapa dalam nya"kata Budi menimpali sembari mengatakan aspal penutup nya adalah aspal acbc.
Sementara itu, Reza mengatakan penggunaan aspal pada pekerjaan ini tidak ditentukan jumlah kubikasi nya. "Sebab jika kita tentukan jumlah aspal bisa lebih bisa kurang, karena pekerjaan dilapangan tergantung kebutuhan dan kondisi dilapangan. Makanya kita tidak menentukan jumlah, tapi sesuai rencana kerja diperkirakan sebanyak 150 kubik aspal,"ungkap Reza. (TIM/Red)
Berita Terkait :
Tidak ada komentar