Ada Indikasi "Pembiaran", Projo Minta Penegak Hukum Mengungkap Penggunaan Anggaran Pemeliharaan Rutin Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera
Potret bahu jalan nasional Musi Banyuasin menuju Palembang |
Jakarta, internewss - Ruas jalan nasional Lintas Timur Sumatera Propinsi Jambi hingga Propinsi Sumatera Selatan jauh dari kata aman dan nyaman dilalui pengendara bermotor roda dua dan empat. Faktor nya disebab kan oleh kondisi aspal badan jalan yang rusak dan berlobang - lobang, bahu jalan ditutupi rumput, berlobang dan curam, serta saluran mortar tidak berfungsi dilalui air akibat tidak bersih dan ditutupi material longsoran sehingga air meluber menggenangi aspal badan jalan, kata Zaidinul Wakil Ketua Projo (Pro Jokowi) Bidang Investigasi dan Komunikasi Antar Lembaga Propinsi Sumatera Barat, kepada internewss mengkritisi ruas jalan nasional tersebut, Rabu 18 Mei 2022.
Dikatakannya, kondisi jalan nasional Lintas Timur Sumatera saat ini mencerminkan kurang nya rasa peduli pengguna anggaran di jajaran BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional). Sebab, kata Zaidinul, anggaran pemeliharaan ruas jalan nasional setiap tahun nya selalu ada, tetapi kondisi jalan nya memprihatinkan seperti tidak pernah dilaksanakan pemeliharaan.
"Kita melihat tidak tanda - tanda ada nya kegiatan pemeliharaan dilaksanakan jajaran PPK dan Satker pada dua wilayah Propinsi tersebut. Selain rawan menimbulkan kecelakaan, lambatnya penanganan pada lokasi yang rusak diperparah minim nya rambu - rambu peringatan"kata penggiat anti korupsi ini.
Menyinggung infrastruktur jalan nasional diwilayah Indonesia, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) melalui kegiatan pemeliharaan rutin anggaran APBN yang digelontorkan setiap tahunnya bisa mempertahankan kondisi jalan yang ada selalu mantap. Namun program Kementerian PUPR dibawah Dirjen Bina Marga seperti tidak terlaksana maksimal dibawah jajaran BPJN nya, sehingga keadaan ruas jalan nasional Lintas Timur Sumatera jauh dari kata mantap tersebut.
"Kita menjadi heran kemana digunakan anggaran pemeliharaan rutin tersebut. Sesuai regulasi anggaran yang ada setiap tahun melalui APBN, harusnya secara teknis dilapangan jalan nasional selalu dalam keadaan terawat dan terpelihara, tapi laporan administrasi nya saja yang bagus namun teknis nya dilapangan jadi tanda tanya"ungkap Zaidinul.
"Kondisi aspal badan jalan dan bahu jalan rusak seperti ini kita lihat ada indikasi pembiaran sehingga perbaikan lambat dilaksanakan jajaran PPK. Untuk itu Projo berharap pihak hukum turun tangan mengungkap penggunaan anggaran pemeliharaan jalan nasional Lintas Timur Sumatera di Balai PJN Propinsi Jambi dan Sumatera Selatan"tegas nya.
Kondisi jalan nasional Lintas Timur Sumatera yang memperihatinkan seperti saat ini sudah perlu menjadi perhatian serius oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR RI, dalam menyikapi kinerja jajaran PPK dan Satker di Balai PJN Jambi dan Sumatera Selatan. Sebab menurut informasi masyarakat, kegiatan rutin pemeliharaan pada jalan nasional kurang maksimal dilaksanakan, sehingga badan jalan yang rusak dan berlobang berlangsung dalam waktu yang lama. "Dengan anggaran rutin pemeliharaan mestinya kerusakan pada aspal badan jalan selalu terpantau dan diperbaiki. Begitu juga dengan bahu jalan dan saluran mortar sudah harus bersih dan terawat, tapi ini tidak seperti ada indikasi pembiaran sehingga kondisi jalan nasional sudah memperihatinkan begini dibiarkan berlangsung dalam waktu lama"kata Sadan masyarakat Muaro Tembesi yang juga relawan Projo Jambi.
Hal senada juga diungkap kan Yurin masyarakat Musi Banyuasin, relawan Projo Sumatera Selatan, menuturkan lokasi badan jalan dan bahu jalan yang rusak terlihat minim dipasang rambu - rambu untuk pemberitahuan kepada pengendara bermotor roda dua dan empat. "Lokasi yang rusak tidak ada rambu yang dipasang sehingga jadi pemicu terjadi kecelakaan, kita berharap ini jadi perhatian serius oleh pihak PPK dan Satker di BPJN Sumatera Selatan, jangan ada korban dulu baru disikapi"katanya.
Menanggapi informasi mengenai kondisi ruas jalan nasional di Musi Banyuasin menuju batas Kota Palembang, yang terlihat saat ini kondisi nya memperihatinkan disinyalir akibat tidak tersentuh oleh anggaran pemeliharaan, Abar Daen salah satu Satker Balai PJN Sumatera Selatan, menyampaikan ucapan terimakasih. Ruas jalan nasional Jambi - Palembang masuk dalam kegiatan tahun ini, dan sudah selesai kontrak pada bulat Maret. "Iya itu dari Jambi - Palembang, masuk dalam penanganan tahun ini yang MYC SBSN berkontrak baru Maret kemarin"ujarnya singkat.
Hal senada juga disampaikan Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga, Akhmad Cahyadi, bahwa ruas jalan nasional Jambi - Palembang sudah selesai kontrak." Ruas Jambi - Palembamg sudah ada kontraknya pak, untuk detailnya bapak bisa ke Balai saja"terang nya.
(Tim)
Tidak ada komentar