Alirman Sori Anggota DPD RI : Bekerja dalam penanganan kesulitan kesulitan yang dihadapi itu jauh lebih penting
Anggota DPD RI Alirman Sori saat berbuka puasa bersama dengan media dipadang |
internewss.com
Padang(SUMBAR) - Akhirnya, Presiden Jokowi menegaskan perihal penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang sempat ramai dalam beberapa pekan ini, Jokowi mewanti-wanti kepada para menterinya agar fokus bekerja dan tidak lagi menyinggung soal penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden.
"Jangan sampai ada yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, ataupun urusan perpanjangan masa jabatan Presiden. Ndak!" ujar Jokowi dilansir dari Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).
Lebih jauh, Jokowi memperingatkan menterinya untuk tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
"Jangan timbulkan polemik di masyarakat, fokus bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi," katanya.
Kerisauan Jokowi bisa dimaklumi. Sebab, setidaknya ada tiga menteri yang bicara tentang masalah tersebut. Yang paling vokal adalah Menteri Koorinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang terang-terangan ingin pemilu ditunda dengan alasan berdasarkan pada big data yang dia miliki.
Terkait pernyataan Presiden Jokowi tersebut, Anggota DPD-RI Alirman Sori berpendapat ini sebuah pernyataan yang positif dari seorang pemimpin.
"Sebagai seorang pemimpin, pernyataan Presiden Jokowi tersebut sangat positif, karena tidak dapat dimungkiri, isu tiga periode atau perpanjangan masa jabatan Presiden ini menuai pro-kontra yang sangat serius ditengah masyarakat" ucapnya diPadang (8/04/2022).
"Fokus bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang hadapi itu jauh lebih penting dan berharga bagi masyarakat, karena inilah yang sangat dibutuhkan oleh negara saat ini, seperti permasalahan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi selalu berhubungan dengan bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat, dan kesejahteraan masyarakat didorong oleh berbagai aspek serta faktor, diantaranya kualitas sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi, serta manajerisasi.
Berdasarkan hal tersebut, tingkat kesejahteraan masyarakat dijadikan sebagai pedoman untuk menilai bagaimana kondisi perekonomian suatu negara.
Ironisnya, Indonesia merupakan negara pengekspor sawit, tetapi mengalami ketidak stabilan harga minyak goreng, dan baru-baru ini isu kenaikan gas elpiji sangat meresahkan masyarakat, sementara Worldometers melaporkan saat ini Indonesia berada di urutan ke-13 sebagai negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia. Jumlah cadangannya yaitu 103.350.000 juta kubik per hari, secara persentase, Indonesia menyimpan 1,5% gas alam atau gas bumi dari cadangan seluruh dunia.
Oleh karena itu, dalam perkuatan sektor ekonomi, pemerintah harus mengupayakan terjaminnya kualitas dari sumber daya manusia, agar bisa mengolah sumber daya alam melalui peningkatan teknologi, serta tetap diawasi oleh manajerisasi yang baik", ulasnya. (deni/ins)
Tidak ada komentar