Projo Dorong Penegak Hukum Usut Tuntas Penjualan Sapi Percontohan Di BPTP Sumbar
Terindikasi Menyalahi Wewenang
Padang,(SUMBAR).internewss - Pro Jokowi (Projo) Propinsi Sumatera Barat, menyorot penjualan puluhan ekor sapi percontohan di BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Propinsi Sumatera Barat. Sebab puluhan ekor sapi impor yang dibeli dengan uang rakyat melalui dana APBN oleh pemerintah itu sebagai media percontohan bagi peternak di Sumatera Barat. Sekarang dijual oleh pihak BPTP Sumbar dengan alasan terkena wabah kutu babi, tanpa ada upaya lebih lanjut melakukan pengkajian dan penelitian penyebab wabah dan apa langkah antisipasinya, kata M. Husni Nahar Ketua Projo Sumbar, kepada internewss, Senin 7 Februari 2022.
"Pemerintah sudah siap rugi melalui program sapi Percontohan penggemukan dan pengembang biakan ternak sapi. Tapi karena wabah kutu babi, pihak BPTP yang mempunyai SDM dan peralatan untuk meneliti dan mengkaji wabah tersebut menjadi gusar dan mengambil keputusan menjual sapi - sapi tersebut" kata Husni.
Dikatakannya, wabah kutu babi yang menyerang ternak sapi percontohan di BPTP Sumbar ini bisa jadi bahan penelitian untuk dikaji apa penyebab munculnya kutu babi. Supaya nanti diketahui penyebab dan mendapatkan solusi mengatasi jika terjadi kembali wabah kutu babi menyerang ternak sapi masyarakat.
"Tapi pihak BPTP Sumbar terkesan tidak menjalankan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) nya sebagai kantor riset, namun cenderung panik dan gusar sehingga langkah yang diambil seperti mengelola perusahaan, daripada rugi lebih baik sapi dijual"terang Husni.
Selain masalah penjualan sapi, Husni juga menyorot sikap Rustam kepala BPTP Sumbar yang enggan memberi kejelasan kepada media jumlah sapi yang di jual dan besaran rupiah hasil penjualan. Karena informasi nya simpang siur ditengah masyarakat menyangkut jumlah sapi percontohan di BPTP Sumbar. Ada yang mengatakan 40 ekor lebih ada juga mengatakan 30 ekor lebih, berapa jumlah sebenarnya Rustam harus menjelaskan kepada publik melalui media yang melakukan konfirmasi berita kepadanya.
"Tapi Rustam tidak memberikan penjelasan itu kepada media berapa jumlah sapi percontohan, berapa yang dijual serta berapa rupiah yang dihasilkan dari penjualan sapi. Tetapi Rustam selalu mengulangi kata bahwa dirinya memegang prinsip kejujuran dan sudah sesuai prosedur"katanya.
Bahkan Rustam menyampaikan berulangkali perkataan tersebut kepada Zaidinul Wakil Ketua Projo Sumbar ketika dimintai klarifikasi soal jumlah sapi dan besaran dana hasil penjualan, Rabu 9 Februari 2022."Percayalah bapak, semua yang kami lakukan sudah sesuai prosedur. Kami bekerja selalu memakai prinsip kejujuran"kata Rustam kepada Zaidinul.
Namun Zaidinul menyanyangkan, implementasi prinsip kejujuran yang diutarakan Rustam tidak diperlihatkan kepada publik yang menunggu penjelasan dari nya menyoal jumlah sapi dan besaran nilai jual sapi. Ia cendrung mengulangi perkataan kejujuran dan telah sesuai prosedur penjualan sapi.
Namun setelah berulang kali diminta Zaidinul menjelaskan jumlah sapi yang di jual sedikit keraguan Rustam menyampaikan sapi yang dijual berjumlah 20 ekor dari anak bayi sapi hingga induk sapi. Rustam menyakinkan Wakil Ketua Projo bahwa penjualan sapi tersebut sudah mendapat rekomendasi dari dokter hewan setempat dan hasil rapat internalnya, namun tanpa menjelaskan berapa nilai dana hasil penjualan sapi nya.
"Jadi kami juga takut salah pak, makanya keputusan menjual sapi sudah ada rekomendasi dokter hewan dan hasil kesepakatan bersama kita"jelas Rustam.
Projo mencurigai ada indikasi menyalahi wewenang dibalik penjualan sapi percontohan di BPTP Sumbar ini. Karena terkesan ditutup - tupi dari publik oleh pihak BPTP Sumbar, sementara ternak sapi itu di adakan pemerintah untuk media percontohan ternak sapi bagi masyarakat. Dan anehnya ternak sapi masyarakat yang ada di Kabupaten Solok tidak ada yang diserang hama kutu babi.
"Kita berharap penegak hukum turun tangan membuka ketertupan sikap pihak di BPTP Sumbar atas penjualan sapi buat contoh kepada masyarakat. Kenapa kepala BPTP Sumbar begitu enggan menjelaskannya, untuk itu penegak hukum selaku garda terdepan diharapkan mengungkapnya, dan kita menunggu perkembangannya"kata Husni menambahkan. (Men/int)
Berita Terkait: Puluhan Ekor Sapi Percontohan di BPTP Sumbar "Dijual Malam"
Tidak ada komentar