Proyek Terlambat, Rektor UT Padang "Menghindari" Wartawan
Potret selimut beton yang mengalami keropos pada proyek struktur bangunan gedung UT Padang yang dikerjakan kontraktor PT Faza Jaya Pratama. |
Padang(SUMBAR), internewss - Pekerjaan Pembangunan Gedung SUOUPBJJ-UT Padang Tahap I, terlambat dari jadwal kontrak yang telah ditentukan pada tanggal 31 Desember 2021. Sesuai kontrak nomor 96399/UN 31.BKUK.2/SPMK/2021, pekerjaan oleh kontraktor pelaksana PT. Faza Jaya Pratama, dengan nilai Kontrak Rp. 9.602.549.880,00, yang dilaksanakan dalam waktu 99 hari kalender, dimulai dari tanggal 24 September 2021, tidak selesai pengerjaannya. Nyatanya, hingga Januari 2022 pekerjaan kontraktor masih terus berjalan, ada apa dibalik keterlambatan pekerjaan tersebut ?.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Rektor UT (Universitas Terbuka) Padang, Jumat 7 Januari 2022, melalui securiti yang bernama Beli Febrianto menyampaikan hari ini rektor tidak bisa karena banyak kesibukan."Kata pimpinan ngak bisa sekarang karena sibuk"kata Beli sembari berlalu masuk ke dalam gedung kampus.
Sementara securiti satu nya lagi, yang ditanya apa alasan rektor tidak mau menemui wartawan, mengatakan, Kepala UT Prof. Kenedi, sekarang lagi rapat, dia tidak bisa menentukan kapan bisa bertemu, kata securiti yang tidak mau menyebutkan nama nya itu.
Mawardi PM PT Faza Jaya Pratama |
Menanggapi hal ini, Mawardi PM (Projek Manager) PT. Faza Jaya Pratama kontraktor pelaksana proyek, yang dikonfirmasi dilokasi proyek, Minggu 16 Januari 2022, berdalih keterlambatan pekerjaan disebabkan faktor dilapangan. "Kita belum bisa bekerja sesuai jadwal kontrak tanggal 24 September 2021, karena ada beberapa hal seperti pembongkaran rumah genset, septitenk, dan kabel, sementara pekerjaan ini tidak ada di RAB dan cukup memakan waktu untuk mengerjakannya"ungkap Mawardi.
Pekerjaan baru bisa dimulai setelah lahan atau lokasi pekerjaan telah dibersihkan. Dan baru pada awal November pekerjaan mulai dilaksanakan. "Saya mulai kerja star awal November. Menyangkut kendala dan keterlambatan pekerjaan sudah ada justifikasi teknis yang diakui oleh UT dan tim teknis kita" Sebutnya.
Imam, Konsultan MK |
Progres pekerjaan pada waktu pelaksanaan habis tanggal 31 Desember 2021, telah mencapai 90 persen. Untuk menyelesaikan pekerjaan yang tinggal 10 persen, waktu pelaksanaan pekerjaan diperpanjang hingga 20 Januari 2022. Dengan diterapkan denda sepersatu 11ribu dari nilai kontrak.
Pada kesempatan itu, menjawab soal mutu dan kualitas pekerjaan, Iman konsultan MK PT. Arss Baru, menyatakan sudah sesuai bestek dan RAB. Setiap material yang masuk ke lokasi proyek sebelum digunakan di cek terlebih dahulu seperti besi dari ukuran hingga uji tarik. Begitu juga soal mutu beton ada sampel dan uji labor nya.
"Pekerjaan fisik sudah selesai sesuai Rab dan bestek. Sekarang tinggal pekerjaan pembersihan dan pengecoran tangga lantai 2. Dan sebelum tanggal 20 kita sudah PHO"jelas Iman.
Menyangkut teknis dan administrasi proyek, rektor UT Padang hanya sebagai penerima manfaat, sebab PPK proyek nya langsung di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka, Jalan Pondok Cabe, Pamulang, Tanggerang Selatan. "PPK proyek namanya Madekan yang berkantor di UT pusat. Jadi rektor hanya penerima manfaat"ujar Mawardi terkesan membela. Namun jawaban Iman Konsultan MK soal mutu dan kualitas terutama pada selimut beton tiang praktis dan balok disinyalir mengalami keropos beton, karena terdapat pori dan berlobang - lobang (lihat foto-rd).
Wakil Ketua Bidang Investigasi DPP MT-AB (Masyarakat Transparansi Anak Bangsa) Indonesia, melihat dari segi mutu ada kejanggalan dibalik keterlambatan pekerjaan oleh kontraktor, bahkan sikap tertutup rektor UT Padang jadi pertanyaan besar dalam proses pengerjaannya. Seperti apa informasinya tunggu berita selanjutnya ! (Men/int)
Tidak ada komentar