Proyek Pembangunan dan Renovasi Gedung Tak Selesai Sesuai Jadwal Kontrak, Dikonfirmasi Wartawan, Kepala BPN dan ATR Padang Menghidar ?
Padang,(SUMBAR). internewss - Untuk mendukung dan menunjang pelayanan publik dilingkungan kantor BPN dan ATR Kota Padang, pada tahun anggaran 2021 gedung yang terletak di jalan ujung nomor 1 Padang di bagun dan di renovasi kembali. Proyek pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan Kantor Pertanahan Kota Padang ini menelan biaya Rp. 4,2 miliar lebih. Namun sayangnya, pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor PT. Inovasi Multi Kreasi molor dari masa kerja alias tidak tuntas dikerjakan sesuai jadwal kontraknya.
Akibatnya gedung dengan nomor kontrak 13/SP-13.71.UP-04.02/PPK/VIII/2021, belum bisa digunakan pada awal tahun 2022 ini. Karena pekerjaan ber tanggal kontrak 2 Agustus 2021 itu masih dilaksanakan kontraktor dalam masa perpanjangan waktu, dengan diberlakukan nya sanksi denda. Seperti disampaikan Afrizal, pelaksana lapangan PT. Inovasi Multi Kreasi, kepada Internewss dilokasi proyek, Jumat 7 Januari 2022, mengakui pekerjaan mengalami keterlambatan, saat ini sudah masuk dalam masa denda.
"Batas waktu pelaksanaan pekerjaan telah habis tanggal 29 Desember 2021. Saat ini kita bekerja dalam masa perpanjangan waktu, dengan dikenai denda"katanya.
Dikatakan Afrizal, progres pada waktu habis kontrak baru mencapai 75 persen. Dengan diberikan nya waktu 50 hari kerja, dalam waktu 30 hari ditargetkan sisa pekerjaan 25 persen dapat diselesaikan.
"Dengan waktu 50 hari yang diberikan, kita menargetkan 30 hari kedepan pekerjaan sudah selesai. Kalau tidak selesai dalam 30 hari yang kita targetkan, nanti kita kembalikan lagi kepada pihak BPN"ujarnya.
Dalam waktu berjalan, dari 25 persen sisa pekerjaan sudah 10 persen bobotnya terselesaikan. Saat ini yang tinggal pekerjaan pemasangan pintu temperek dan kaca. Untuk pekerjaan lainnya seperti pemasangan plafon, pengecatan, pemasangan granit lantai, dan pemasangan instalasi listrik yang tinggal menyambung arus listriknya.
Sementara itu, menyinggung longgarnya penggunaan APD oleh pekerja, diakui Afrizal mungkin karena resiko pekerjaan sudah berkurang sebab tinggal pekerjaan finising. "Pernah kejadian ada laporan media bahwa pekerja tidak pakai APD, pada saat itu kita beli semua kelengkapan APD, entah berapa karung saya beli. Tapi setelah kejadian itu semua pekerja menggunakan APD"dalihnya.
Sedangkan menyinggung mutu beton pada tiang praktis dan slof bangunan terlihat seperti keropos atau cacat fisik pada selimut beton tersebut berongga - rongga dan berlobang. "Itu bukan beton struktur tapi talang beton yang retak solusinya memakai membran bakar, supaya tidak terjadi ke bocoran"dalihnya lagi.
Langkah ini dilakukan untuk menghindari pembongkaran. "Daripada dihancurkan semua tidak mungkin, karena itu hanya untuk got beton untuk saluran tampung air"sebutnya.
Kepala BPN dan ATR Kota Padang, Antoni, yang dihubungi Internewss dikantornya, Jumat 7 Januari 2022, Hendra securiti kantor, mengatakan, untuk menghubungi KTU Elfi Mairiza Jamhur, SH. Namun setelah dijelaskan menyoal pembangunan kantor BPN di Ujung Gurun, agar hal ini bisa langsung diknfirmasi kepada kepala BPN dan ATR Kota Padang, kemudian Hendra meneruskan hal ini kepada Destia sekretaris Kepala BPN dan ATR Kota Padang. Pada kesempatan itu, Destia yang keluar dari ruang Kepala BPN dan ATR mengatakan, saat ini kepala kantor sedang banyak pekerjaan. "Hari Senin saja kembali, soalnya bapak lagi banyak tugas kantor"sebutnya.
Namun anehnya, pada hari yang dijanjikan, Senin 10 Januari 2022, Antoni Kepala Kantor yang terlihat baru memasuki ruangan tersebut, melalui Destia sekretaris nya terkesan menghindari wartawan. Destia mengatakan untuk konfirmasi mengenai pembangunan gedung di Ujung Gurun, silahkan kepada Piki Hidayat bagian administrasi.
Pada kesempatan itu, Piki mengakui pekerjaan kontraktor sudah terlambat dan dilakukan addendum, waktu pelaksanaan diperpanjang 30 hari dengan konsekwensi dikenai denda 3 persen dari nilai kontrak. Menyikapi hal itu, kepala kantor BPN dan ATR Kota Padang, selaku PPK sekaligus KPA proyek, mengarahkan kontraktor untuk menambah tenaga kerja dan menambah waktu kerja guna percepatan penyelesaian sisa pekerjaan.
Menyinggung soal selimut beton pada tiang prkatis dan slof gedung yang terlihat keropos dan berpori - pori, sebagai adiminstrasi hal teknis ini akan dibahas bersama tim teknis. "Kalau tidak sesuai spek kita bongkar, tapi nanti informasi ini kita koordinasikan dulu"ungkapnya. (Men)
Tidak ada komentar