Kecewa Karena Ada Dugaan Pembalikkan Fakta Sejarah Berdirinya STKIP PGRI Sumbar, "Para Alumni Angkat Bicara"
Internews.com
Padang (SUMBAR) - Alumni STKIP SUMBAR angkat bicara setelah mendengar dan melihat adanya perkumpulan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia Sumatera Barat yang menggugat Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat.
Dalam diskusi temu Alumni yang digelar di Padang (3/12/2020), terlihat jelas mereka para Alumni yang dulunya menimba ilmu di Perguruan Tinggi tersebut sangat kecewa pada Organisasi perkumpulan guru (PGRI) Sumatera Barat yang telah mengaku-ngaku dan merasa sebagai pendiri dan penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta tersebut.
Dalam kesempatan tersebut para Alumni membeberkan, "sebagaimana diketahui, semenjak didirikan Tahun 1978 silam hingga saat ini Yayasan tersebut hampir berusia 42 Tahun.
"Yayasan tersebut didirikan oleh para pendiri dan pengurus yayasan dengan unit usaha dan kegiatan dibidang pendidikan. Dan memiliki dua sekolah, yaitu SMA pgri 1 Padang dan STKIP PGRI SUMATERA BARAT yang berdiri sejak 1984 dan telah berumur 36 tahun.
"Jika dihitung dari tahun berdirinya Yayasan, realitanya pada masa itu para penggugat baru berumur sekitar 13 tahun, yang sekolahnya masih pakai celana pendek , termasuk juga para dosen2 muda STKIP PGRI Sumatera Barat yang saat itu belum lahir.
"Dan yang paling memiriskan, mereka ikut-ikutan pula menggugat. Mestinya mereka melestarikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, bukan sebaliknya dan berusaha menghilangkan sejarah berdirinya STKIP PGRI Sumatera Barat.
"Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan, karena memutarbalikan sejarah dengan menggiring opini ke mahasiswa, dosen dan publik, bisa merugikan mahasiswa, dan dosen sendiri , oleh karena itu , kami para alumni STKIP PGRI Sumatera Barat, meminta kepada pihak terkait , tolong selamatkan Mahasiswa/wi, Dosen dan adik-adik kami, ulas mereka dalam temu Alumni tersebut.
Mereka para Alumni juga membeberkan, "publik harus tau.., ada perbedaan antara Organisasi PGRI dan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat.
"Antara organisasi PGRI dan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat hanya kebetulan memiliki kesamaan nama (beberapa suku kata).
"Organisasi PGRI adalah wadah perkumpulan para Guru, dan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat adalah sebuah Badan yang dibuat oleh beberapa orang yang peduli dengan dunia pendidikan yang mana orang-orang tersebut berprofesi sebagai guru yang kebetulan ikut bergabung dalam Organisasi PGRI dimasa itu.
Azuarman, salah seorang Alumni STKIP Tahun 1987 menjelaskan, "Selama menempuh pendidikan di STKIP PGRI Sumatera Barat tidak pernah melihat dan mendengar kontribusi dari Organisasi PGRI baik secara moril maupun material" jelasnya.
Ungkapan rasa kecewa pada Organisasi PGRI juga dilontarkan oleh Tasmin Anang, alumni STKIP PGRI Sumatera Barat Tahun 2006 ini menegaskan "Publik harus tau.., ada perbedaan antara Organisasi PGRI dan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat" ucapnya.
"Antara organisasi PGRI dan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat hanya kebetulan memiliki kesamaan beberapa suku kata.
Senada dengan yang disampaikan oleh rekan-rekan Alumni lainnya, Tasmin Anang juga mengakui bahwa selama Ia menempuh pendidikan di STKIP PGRI Sematera Barat tidak pernah melihat dan mendengar kontribusi dari Organisasi PGRI baik secara moril maupun materil terhap STKIP PGRI.
Anang menilai hal itu sebuah kewajaran, karena tidak ada tanggung jawab yang mewajibkan kepada Organisasi PGRI untuk membantu STKIP PGRI Sumatera Barat yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, karena diantara keduanya tidak ada sangkut pautnya dalam pengelolaan manajemen, cetus Anang.
Hal serupa juga disampaikan oleh pihak Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, Edi Suarto yang juga merupakan Alumni STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan Tahun 1987.
Untuk mengurai benang kusut polemik terkait STKIP PGRI Sumatera Barat ini, Internewss.com masih berupaya untuk menghubungi pihak yang berkompeten lainnya.
(Tim)
Tidak ada komentar