Jon Firman Pandu: DPRD Siap Potong Tunjangan dan Dana Operasional Hadapi Covid 19
Ketua DPRD Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu, di apit wartawan Internewss saat menyampaikan mengenai wabah covid 19 di Kabupaten Solok, diruang kerjanya, Selasa (14/4). |
Langkah DPRD Kabupaten Solok yang peduli terhadap wabah korona atau Covid 19 yang melanda masyarakat, khususnya di Kabupaten Solok patut diacungkan jempol. Mereka rela tunjangan dan dana operasional dipotong untuk membantu masyarakat yang terkena dampak korona ini.
Internewss.com
Kab. Solok---Pemangkasan anggaran belanja oleh pemerintah baik di tingkat pusat hingga daerah untuk penanganan wabah covid 19, mesti dilakukan. Pemangkasan anggaran ini juga terjadi di lembaga legislatif.
"Sekitar 50 persen anggaran tunjangan perjalanan dinas dan 30 persen dana operasional kita di potong untuk penanganan wabah covid 19,"kata Ketua DPRD Kabupaten Solok Jon Firman Pandu, kepada media ini diruang kerjanya, Selasa (14/4).
Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Solok bersama DPRD dan Forkopimda terus berupaya keras memutus rantai penyebaran covid 19 di Kabupaten Solok. "Langkah Pemkab Solok dalam menangani wabah covid 19 kewajiban kita bersama mendukungnya, dan dana yang dipotong semua untuk mendukung upaya penanganan penyebaran covid 19,"ungkap politisi partai Gerindra ini.
Namun demikian, kata Jon Firman Pandu, ditengah upaya tersebut, didapat kabar 6000 orang perantau telah masuk ke Kabupaten Solok, dan perantau tersebut semua berasal dari kawasan zona merah covid 19. Sesuai SOP penanganan covid 19, perantau yang datang itu harus di isolasi dulu selama 14 hari sejak kedatangannya.
Siapa saja perantau yang pulang ke kampungnya tentu wali nagari dan jorong sebagai garda terdepan yang mengetahui warganya. Wali nagari dan jorong diminta segera mengambil langkah antisipasi mencegah penyebaran wabah covid 19.
"Untuk itu, kita sangat berharap kerjasama wali nagari dan jorong di daerahnya masing - masing melakukan pengecekan warganya yang pulang dari rantau. Setelah itu, warga tersebut di isolasi selama 14 hari, ini guna membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid 19,"jelasnya.
Sampai saat ini data ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 86 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 4 orang."Alhamdulilah di Kabupaten Solok, belum ada yang positif virus covid 19, kalau ada saja satu yang positif langsung kita tingkatkan statusnya dari tanggap jadi darurat,"sebutnya.
Pemerintah hari ini terus melakukan upaya pemutusan rantai virus covid 19. Dan masyarakat terus dihimbau untuk di rumah dan menjaga kelurganya tidak terpapar virus covid 19.
"Kita khawatirkan bagi mereka yang tergolong OTG (Orang Tanpa Gejala), karena kita tidak tau mana yang terjangkit covid 19 dan yang tidak. Jadi kepada masyarakat diminta kurangi aktifitas diluar rumah guna mencegah terpapar virus covid ini,"urainya.
Saat ini, kata Jon Firman Pandu, ada 29 ribu masyarakat kurang mampu yang terdampak virus covid 19 yang akan diberi bantuan pangan oleh Pemkab Solok. Sedangkan bagi masyarakat yang mampu bisa ikut membantu warga lainnya disekitar lingkungan tempat tinggalnya, harap politikus yang sudah dua periode duduk di legislatif Kabupaten Solok ini.
(Armen).
Tidak ada komentar