Presiden Jokowi: Sejak ‘70an, Pertamina Tidak Pernah Melakukan Eksplorasi Dalam Jumlah Besar
Presiden saat menghadiri acara The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition, di JCC, Jakarta, Rabu (2/5). (Foto: Humas/Agung) |
Internewss.com | JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku geleng-geleng kepala mendapatkan informasi, bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero) sejak tahun ‘70an tidak pernah melakukan eksplorasi dalam jumlah besar sampai saat ini, hanya eksplorasi yang kecil-kecil.
“Ini ada apa?,” kata Jokowi Presiden dengan nada bertanya saat membuka The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (2/5) pagi.
Oleh sebab itu, setahun yang lalu, Presiden mengaku memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memangkas sebanyak-banyaknya regulasi atau peraturan yang ada di Kementerian ESDM.
Saat ini, lanjut Presiden, sudah dipangkas 186 peraturan yang membuat ruwet, yang membuat bertele-tele kalau mau investasi di bidang ini, tapi khusus yang upstream hulu ada 14.
“Yang kita harapkan ini bisa lebih menyederhanakan, bisa lebih memudahkan, sehingga investasi semakin banyak masuk ke negara kita Indonesia,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden mengingatkan, terutama di kementerian-kementerian bahwa regulasi kita masih kurang kondusif, masih bertele-tele, masih banyak prosedur, masih berbelit-berbelit.
“Itulah di depan tadi saya sampaikan bahwa perizinan, bahwa prosedur di sektor migas nasional kita harus dipangkas, harus disederhanakan, jangan lagi berbelit-belit,” tutur Presiden.
Presiden meminta agar regulasi apa, peraturan apa yang masih menyebabkan kita pusing disampaikan blak-blakan saja nanti ke Menteri. Ia menambahkan bahwa jika tidak tersambung ke menteri langsung sampaikan ke Presiden.
“Termasuk juga urusan yang berkaitan dengan gross split, bicarakan apa yang harus diperbaiki di situ, apa yang harus dibenahi di situ. Karena di bulan ini kita akan membuka yang namanya online single submission yang kita harapkan nantinya izin itu hanya dilayani di satu gedung, tidak usah muter-muter ke satu kementerian ke kementerian yang lain, ke satu dirjen ke dirjen yang lagi,” terang Presiden Jokowi.
Pembukaan acara yang mengambil tema “Driving Indonesia’s Oil & Gas Competitiveness” itu dihadiri oleh Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden IPA, serta para peserta konvensi IPA.
# Pter | Setkab/FID/AGG/ES
Tidak ada komentar