Nasrul Abit Buka Musda Ke III IJTI Sumatera Barat
Internewss.com
Padang (SUMBAR) - Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian Informasi dalam berkomunikasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi dan komunikasi). Sejak zaman prasejarah, cara manusia menyampaikan informasi berkomunikasi terus berkembang sampai saat ini. Telah banyak ditemukan teknologi-teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini sebagian sudah usang dan sebagian masih trus dipakai,bahkan terus diteliti dan dikembangkan agar lebih maju.
Akan tetapi kemajuan teknologi dewasa ini tak sedikit disalah gunakan untuk perbuatan yang tercela atau melanggar hukum, seperti Berita-berita hoax yang ahir –ahir ini marak di media, yang ahirnya membuat gerah sebagian kalangan untuk terus memerangi berita-berita hoax yang sering di share dimedia sosial seperti Facebook dlln.
Seperti yang disampaikan Wakil Gubernur Nasrul Abit pada saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) III Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Sumatera Barat, di Padang, Sabtu (28/4/2018).
Musda III IJTI Sumbar ini dihadiri Kadiv Humas Polda Sumbar, Kabiro Humas Setdaprov, Ketua IJTI Pusat, Ketua AJI Sumbar serta panitia penyelenggaraan Musda IJTI III 2018.
Dikatakan Nasrul Abit , saat ini di Indonesia ada 130 juta jiwa penduduk Indonesia yang mempergunakan media sosial apakah itu Facebook, twitter, Whast Aapt dan lain-lain, dan masing -masing ada 3.5 jam /perhari orang membaca infornasi tersebut.
Begitu besarnya perhatian penduduk Indonesia terhadap keberadaannya media sosial dan portal berita di asia, tentunya perlu menjadi pemikiran kita bagaimana menjaga bangsa ini dari berita fitnah, bohong dan rekayasa yang dapat mempengaruhi stabilitas negara.
Dan kondisi juga akan menjadi perhatian negara tetangga, karena kegiatan informasi telah menglobal, bisa hal menjadi celah bangsa lain menghancurkan kita. Jadi Pers yang bertanggung jawab dan tetap mencintai bangsa dan negara sendiri, seru Wagub Nasrul Abit
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, kita berharap Musda IJTI ini hendak dapat memilih orang-orang yang bekerja, sehingga organisasi IJTI dapat eksis dan dapat bekerja sama dengan semua pihak.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak ada niat untuk membeda-beda setiap kepengurusan wartawan yang diakui Dewan Pers, PWI dibantu karena kawan kawan itu melakukan pendekatan dan mau berdialog, semetara AJI dan IJTI kami belum pernah tahu siapa-siapa kepengurusanya.
Diharap kepengurusan IJTI tidak salah dalam menilai ini, pemerintah daerah merupakan penyelenggaraan pemerintah menfasiltasi, koordinasi dan mengayomi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat didaerah ini, terang Nasrul Abit.
Pada kesempatan IJTI memberikan penghargaan kepada kepribadian Nasrul Abit yang dalam karier sejak wakil Bupati Pessel 2000, selalu terbuka dan mudah berkomunikasi dengan wartawan terutama wartawan televisi. kemudian IJTI juga memberikan penghargaan kepada Ketua LBH Pers Padang karena selalu ada dekat dengan wartawan dan melakukan tugas advokasi nya membela kerja wartawan. Penghargaan ini diberikab oleh ketua IJTI Pusat yang didampingi Elma Yohana.(cr/peter)
Tidak ada komentar